Selamat datang di blog PPNSI Lampung....
Selamat Datang di blog Persatuan Petani dan Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI) Lampung...Ormas Tani yang Berdaya, Mandiri dan Berpengaruh

JUAL PRODUK OLAHAN!

>> Monday, January 18, 2010



Realitas petani Indonesia dapat dipastikan lebih banyak yang berada dalam keadaan miskin. Penyebabnya adalah jumlah lahan yang sempit, tingkat pendidikan petani yang rendah dan juga perilaku kehidupan petani yang konsumtif (tidak berjiwa wirausaha-pen) menjadikan petani senantiasa dalam keadaan miskin. Belum lagi jika dilihat dari hasil produksi yang dijualnya sebagian besar dalam bentuk produk bahan mentah yang tentu saja harganya masih rendah. Belum lagi jika pola tanamnya tidak terkordinasi antar petani sehingga produksi melimpah di pasar sehingga harga semakin rendah. Tentu saja pola yang seperti ini tidak dapat dipertahankan.



Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah bagaimana petani tidak langsung menjual bahan baku tetapi menjual produk olahan berikutnya. Sebagaimana yang saat ini sedang di canangkan oleh Menteri Pertanian melalui Pencanangan Percepatan Produksi Tepung Fermentasi dan Deklarasi Kemandirian Tepung Nasional untuk memenuhi kebutuhan tepung nasional yang selama ini lebih banyak dipenuhi melalui tepung impor gandum yang pada tahun 2008 mencapai 5,2 juta ton. Sementara itu dari 22,7 juta ton produksi ubi kayu yang diolah menjadi bahan pangan dan non pangan baru mencapai 22,3% atau setara dengan 4,6 juta ton ubikayu segar. Hal ini berarti peluang pasar untuk tepung dari ubi kayu masih cukup besar.


Jika produk olahan ini yang dijual oleh petani tentu saja sedikit banyak akan meningkatkan pendapatan petani. Keadaan ini tentu saja tidak serta merta dapat dilakukan oleh petani. Peran pemerintah akan sangat dibutuhkan dalam hal ini. Pemberian modal untuk berdirinya Agroindustri skala desa tentu saja menjadi awal pintu masuk. Pola pembinaan dan pendampingan untuk mengubah perilaku lama petani dengan menjadikannya seoarang yang berjiwa wirausaha adalah langkah berikutnya yang harus dilakukan oleh pemerintah, swasta, perguruan tingggi dan organisasi petani. Dan yang tak kalah penting adalah input teknologi tepat guna untuk dapat menghasilkan produk olahan yang berkualitas baik.

Jangan menunggu esok, kita mulai dari sekarang. Dari petani, dari pemerintah, dari perguruan tinggi, dari organisasi petani, atau dari siapapun yang peduli pada peningkatan produk olahan pertanian. Tidak hanya ubi kayu dijadikan tepung, masih banyak produk pertanian lain yang masih menunggu untuk diolah menjadi produk berikutnya, ada hortikultura, hasil perkebunan, daging ternak, ikan, dan masih banyak produk lainnya. Siapa yang peduli? []

0 comments:

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP