Konsolidasi Internal DPW PPNSI Provinsi Lampung ke DPD PPNSI Kabupaten Tanggamus dan Kunjungan ke Kelompok Tani Binaan
>> Friday, May 28, 2010
Untuk lebih mengokohkan struktur PPNSI di kabupaten/kota yang ada di Lampung, DPW PPNSI Provinsi Lampung melakukan konsolidasi internal ke Sekretariat DPD PPNSI Kabupaten Tanggamus hari Selasa, 26 Mei 2010 lalu. Rombongan DPW PPNSI Lampung diterima oleh Sekretaris Umum DPD PPNSI Tanggamus, Joko Prabowo, S.P beserta jajaran. Setidaknya ada dua tujuan utama jaulah ini, yaitu penguatan ke struktural DPD di daerah dan pemberian arahan kerja DPD untuk membentuk struktur kepengurusan hingga ke tingkat kecamatan dengan membentuk DPC (Dewan Pengurus Kecamatan).
Struktur kepengurusan DPD PPNSI Tanggamus masih belum menemukan formasi terbaru setelah Kabupaten Tanggamus dimekarkan menjadi Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Pringsewu. Ada beberapa pinpinan yang berpindah ke kepengurusan DPD PPNSI Kabupaten Pringsewu. Jalannya roda kepengurusan DPD PPNSI Tanggamus juga belum bergerak dengan optimal. Hal ini disebabkan karena pengurus-pengurus yang memiliki multi amanah dan waktu yang sempit untuk melakukan rapat rutin pengurus. Selama ini koordinasi pengurus baru bisa dilakukan melalui media SMS dan telpon. Ketua DPD PPNSI Tanggamus, Pahlawan Ustman, S.T, menambahkan bahwa dalam jangka waktu satu bulan ke depan, jajarannya bertekad untuk membentuk kepengurusan baru. Program kerja yang telah dilakukan di tingkat petani adalah panen raya padi organik yang didukung oleh Perusahaan Padi Dempo Seed dan kampanye organik di Kelompok Tani Tunas Jaya II pada bulan Februari 2010 yang difasilitasi oleh DPW PPNSI Lampung.
Sekretaris Umum DPW PPNSI Lampung, Aep Saripudin, S.P dalam arahan kerja mengatakan bahwa saat ini masih banyak potensi sumber daya alam, khususnya bidang pertanian dan perikanan di Provinsi Lampung yang belum dimanfaatkan dengan optimal. Keberadaan DPD PPNSI Tanggamus harus menjadi salah satu organisasi yang dapat memanfaatkan segenap sumberdaya alam untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Tanggamus itu sendiri. Para pengurus juga dituntut untuk bisa mencari memperluas jaringan ke birokrat maupun organisasi serupa agar roda organisasi DPD PPNSI Tanggamus ini bisa sinergis dengan elemen lain. Banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang pertanian maupun perikanan di Provinsi Lampung dapat menjadi motivasi bagi DPD PPNSI Tanggamus untuk bisa melebarkan sayap kerjasamanya. Kerjasama ini bisa dalam bentuk bakti sosial maupun CSR (Corporate Social Responsibility) bagi para petani dan nelayan. Ia menambahkan, pola pemberdayaan kelompok petani dan kelompok nelayan yang kini masih bersifat sederhana harus diberikan peningkatan-peningkatan skill manajemen organisasi, adminstrasi maupun keuangan. Ketiga aspek manajemen ini merupakan hal yang sangat penting bagi bergeraknya suatu lembaga pertanian. Ahmad Subhan Siddiq, Ketua Departemen Humas dan Advokasi DPW PPNSI Lampung menambahkan bahwa pentingnya ekspos setiap kegiatan ke media dan menjalin hubungan ke dinas-dinas terkait dan media lokal. Ini dilakukan untuk dapat meningkatkan eksistensi lembaga kita agar diketahui oleh masyarakat luas dan memperlancar realisasi program kerja yang sudah dibuat.
Konsolidasi ini dilanjutkan dengan sharing antara pengurus DPW PPNSI Lampung dengan pengurus DPD PPNSI Tanggamus. Ari Supriyanto, salah satu pengurus DPD PPNSI Tanggamus mengeluhkan bahwa selama ini program kerja yang dilaksanakan oleh PPNSI di tingkat provinsi maupun kabupaten hanya bergerak di bidang pertanian saja, sedangkan bidang perikanan seolah-olah ditinggalkan dan jalinan komunikasi yang belum optimal antara DPD PPNSI Tanggamus dengan pengurus-pengurus lain dalam menjalankan kegiatan. Hal ini mengakibatkan semangat pengurus menurun bahkan apatis. Selanjutnya, Insanuddin meminta penjelasan terkait pola hubungan antara Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) dengan PPNSI.
Di akhir pertemuan dengan dengan pengurus, Sekretaris Umum DPD PPNSI Tanggamus, Joko Prabowo, S.P akan melanjutkan program kerja unggulan, yaitu menggalakkan kampanye organik dan desa binaan di seluruh Tanggamus.
Kunjungan DPW PPNSI Lampung selanjutnya ke kelompok tani manggis yang terdapat di Pekon Menggala, Kecamatan Kotaagung Timur. Kelompok Tani “Doa Ibu” ini diketuan oleh Bpk. Hasan Basri yang merupakan salah satu pemasok manggis yang sudah mengirimkan hasil panen manggisnya ke beberapa daerah di Pulau Jawa, bahkan sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan eksportir yang mengirimkan manggis ke luar negeri, seperti Cina, Abu Dhabi dan Malaysia. Beliau mengeluhkan bahwa selama ini pihak eksportir kurang mengomunikasikan kepadanya dalam penetapan harga jual manggis ke luar negeri. Hal ini dapat merugikan produsen manggis di daerahnya karena selisih harga yang dibeli dari eksportir dengan hraga yang dijual ke luar negeri sangat besar dan ini dapat merugikan kelompok taninya. Pihak konsumen di luar negeri juga tidak mengetahui jenis manggis yang selama ini dijual merupakan Manggis Saburai yang merupakan hasil pertanian asli dari Provinsi Lampung. Selama ini hanya dikenal bahwa manggis yang dijual ke luar negeri merupakan hasil dari petani-petani yang ada di Pulau Jawa. Para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani “Doa Ibu” sangat menginginkan manggis yang dipasarkan memiliki identitas tersendiri yang mencirikan bahwa manggis tersebut merupakan manggis asli para petani dari Kabupaten Tanggamus, Lampung. Pihaknya juga menyayangkan pola pembayaran yang kurang lancar bagi para penampung manggis yang ada di Pulau Jawa. Ini dapat menghambat pasokan manggis dari Lampung ke sana karena biaya distribusi yang tidak sedikit. Kelompok Tani “Doa Ibu” juga sangat mendambakan bantuan alat pendingin dari pemerintah untuk bisa menyimpan hasil panen manggis agar hasil panen bisa bertahan lebih lama dan tidak cepat busuk.
0 comments:
Post a Comment